Warna Warni Abu-Abu

Perempuan ini keras kepala, cengeng, manja, keras kepala, dan mau menang sendiri. Maybe, mungkin dia memang dilahirkan dalam keluarga yang berkecukupan dan juga anak terakhir dari 2 saudara laki-lakinya. 

Dalam hidupnya, hampir segala sesuatu yang mungkin dicukupi oleh kedua orang tuanya selalu diberikan kepadanya. Dua kakaknya sayang sama dia dan dia gak kurang apapun. Dia supel, ikut berbagai macam kegiatan dan tenar disetiap lingkungan pergaulan dan pendidikannya. 
Perempuan ini lulusan Fakultas Sastra. Hidupnya penuh frasa dan romantisme. Dia orang yang penuh dengan energi untuk mengisi kehidupannya. "Warna-warni" begitu kata teman-temannya mengomentari hidup si perempuan ini.
Suatu waktu, dia bertemu dengan seorang laki-laki yang karakternya sangat kuat. Mandiri, pendiam, pintar, cerdas, dan dari gerak-geriknya menunjukkan kalau dia seorang laki-laki yang penuh tanggung jawab. Bagaimana tidak, dia seorang sulung dari dua bersaudara. Adiknya yang juga laki-laki tidak biasa dimanja kedua orang tuanya. "laki-laki itu harus bisa disegala situasi" begitu kata Ibunya waktu berbincang santai dengan anak-anaknya tersebut.
Laki-laki itu merupakan Ketua Angkatan di Kampusnya. Sudah bekerja. Pekerjaannya layak disebut baik. Jebolan sekolah teknik yang selalu mengajarkan dia untuk berpikir secara logika dan realistis, juga sifatnya yang cuek membuat dia menjadi orang yang apa adanya dan cenderung tidak romantis."Abu-abu" adalah kata yang pas untuk mewakili sifatnya yang dingin dan angkuh.
Mereka bukan pasangan sempurna, awal hubungan mereka penuh dengan gejolak dan pertengkaran yang memancing emosi labil si perempuan. "Perempuan ini anak manja. Gak pernah susah. Selalu mau menang sendiri" kata laki-laki itu pada teman perempuannya disuatu saat. 
Perjalanan cinta itu bukan saja menguras emosi dan pikiran, tapi bagaimana bertindak dan bersikap untuk bisa tetap bertahan bersama. Adit dan Putri. Dua manusia berbeda yang diciptakan untuk saling bersama. Yang sulit bukanlah untuk saling mencintai segala persamaan mereka. Tapi mencintai segala perbedaan mereka. Kekurangan dan kelebihan mereka saling melengkapi untuk menjadi pasangan yang pas untuk menatap masa depan.
Adit selalu menganggap dirinya benar, tidak pernah sekalipun memuji Putri, hidupnya penuh dengan gejolak laki-laki muda yang ingin masa depannya dan keluarga kecilnya nanti bahagia. 
Putri selalu protes dengan semua kegiatan Adit, marah dan ngambek sudah jadi langganan bulanannya, dan kalaupun marah kapan Adit pernah merespon?
Sekarang sudah 4 tahun kebersamaan mereka, apa yang Putri dapatkan dari hubungan beritmenya dengan Adit? Tambah sabar, tambah mengerti, dan tambah menerima semua kesatuan Adit. Walaupun butuh lebih dari 50 tahun bersama untuk menjadi yang paling mengerti Adit, Putri tidak keberatan. Bulan depan hari pernikahannya dengan Adit. Dan dia yakin, Adit dengan segala kesatuannya sifat baik dan buruknya, adalah Kado spesial selain keluarga dan teman-temannya.
Sedangkan Adit, setidaknya kadar warna pelanginya sudah terlihat walaupun masih tipis. Adit mengagumi Putri dari segala sisi. Lemah dan Lebihnya Putri, Dia cintai dengan sangat. Adit suka Manjanya Putri walaupun batas tolerir manja tetap berlaku untuk Adit. Dan Adit yakin, Putri ibu yang baik untuk anak-anaknya. Menghadapi sebulan pernikahannya dengan Putri, Adit hanya terpikir satu hal "Thanks God I finally found Her"

Komentar

Postingan Populer