Trip to Seoul, Korea 2015 (1)

Perjalan ke Seoul bulan Februari tanggal 12 Februari 2015 itu adalah perjalan terjauh pertama yang menggunakan uang gaji gue. Makanya gue excited banget buat pergi kesana pada waktu itu. Waktu itu, gue beli tiket Promo Airasia kira-kira bulan April 2014 untuk perjalanan bulan Februari 2015. Total tiket seorang adalah Rp4.000.000 (sekitaran) dan untuk bikin Visanya memakan biaya sekitar Rp450.000,00 (karena waktu itu gue pilih untuk jangka waktu yang lebih panjang, December 2014-Maret 2015). Sedangkan untuk penginapan, gue pilih di Hostel atau Guesthouse Kimchee Seoul Station Guesthouse di daerah Universitas wanita (yang gue lupa namanya). Harga per malam untuk kamar privatenya adalah sekitar Rp400.000,00.

Hari pertama : 12 Februari 2015
Gue menuju ke Bandara Soekarno Hatta Terminal 3, karena untuk semua penerbangan Airasia adalah di Terminal 3. Sebelumnya gue udah check in via online, kebetulan untuk Airasia, gue sarankan untuk check in online aja dan tinggal drop bagasi di counter check innya. Waktu itu jadwal penerbangan adalah pukul 19.00 , tapi ternyata delayed sampai dengan jam 19.30 baru boarding. 
Perjalanan dari Jakarta ke Kuala Lumpur (LCCT) ditempuh selama kurang lebih 2 jam. Dengan fasilitas untuk backpacker *baca : ga pake makan minum , perjalanan itu cukup aman dan tenang. Kapten Pesawat akan selalu mengingatkan keadaan diluar pesawat pada saat itu, maklum sehabis 2 bulan setelah kecelakaan Airaisa di bulan December 2014, banyak penumpang yang mungkin masih trauma. 
Sampai di Kuala Lumpur, sekitar pukul 10.00 GMT+8 , gue harus menunggu pesawat lanjutan yang dijadwalkan dari Kuala Lumpur terbang pukul 12.00 GMT+8 , tapi ternyata agak delayed karena jam 12.30 GMT+8 penumpang baru disuru masuk kepesawat.

Hari kedua 13 Februari 2015
Di pesawat, antara Kuala Lumpur (LCCT) dan Seoul (Incheon) memakan waktu sekitar 6-7 jam. Penerbangannya cukup lama, tapi nyaman dan aman. 
Setelah sampai di Incheon, gue harus check imigrasi dulu dan ambil bagasi. Karena mungkin di bandara dikasi penghangat, dinginnya ga nyampe menggigil, padahal saat itu , temperatur diluar adalah sekitar - 3 C . 
Di incheon, gue mengganti semua pakaian gue dengan baju musim dingin dan segala macam perlengkapannya, selain itu juga gue numpang gosok gigi karena dari semaleman ga mandi, ga gosok gigi, dan bahkan cuman cuci muka hehehe.
Dari Incheon, gue memutuskan buat langsung ke Guesthouse aja, dan untuk ke GH Kimchee Seoul Station, ga terlalu ribet. Gue hanya perlu naik Airport line terus turun di Seoul Station, dan ganti ke Line 4 (biru Muda) dan hanya 1x turun di Sookmyung University dan cuman jalan  menuju ke exit 1 dan sekitar 500 meter udah ketemu GHnya. Deket jadinya enak. Nah disana gue drop luggage dan numpang pipis. Hei gue udah Sampe Seoul !!!

Perjalanan Pertama : Daerah Downtown Seoul (Gyeongbokgung , Changdeukgung, Jongmyo Shrine, Buckcon Hanok Village, Insa-dong)

1. Gyeongbokgung.
Gyeongbokgung adalah istana paling besar di Seoul. Dengan perawatan yang maksimal, kita seperti masuk ke abad jaman dulu, kayak putri-putri istana Korea itu. Harga tiket masuknya sekitar KRW3,000 dan kita bisa sepuasnya seharian nangkring disana. Waktu itu, udaranya dingin banget!! bukan cuman sejuk. Disana gue menghabiskan kira-kira 2 jam untuk berkeliling di dalamnya. Air kolamnya juga beku gitu dan dimana-mana ga ada sampah. Banyak juga pasangan-pasangan Korea yang datang untuk menikmati istana ini. Gue rasa mereka ini cinta banget sama kebudayaannya, dan menurut gue itu bagus buat generasi penerusnya. Karena bahkan kebudayaan masa lampaupun masih diurus dan dipelihara gitu. Untuk menuju ke istana ini, gue harus ganti dari line 4 (biru muda) ke line 1 (biru tua) , pergantian ini terjadi di Seoul station. Ambil line 1 arah ke Uijangbu Bukbu, turun di Jongno3, terus ganti ke line 3 (orange) Gyeongbukgung. Abis itu buat cari exitnya, liat dipeta disetiap keluar dari line subway. Oiya buat kartu Subwaynya, bisa dibeli yang tinggal top up, jadi gausah bolak balik ke mesin buat beli kartu. Gue lupa nama kartunya apa, tapi bisa dibeli di Seven Eleven di Incheon atau manapun, dan bisa ditopup disetiap stasiun subway.

2. Changdeukgung
Changdeukgung dan Gyeongbokgung sih kalau dipeta ga gitu jauh ya, tapi sebenernya jauuuuuuuh kalo jalan kaki . gue udah capek jalan-jalan di dalem Gyeongbokgung jadi ga bisa banget gue buat jalan kaki ke Changdeukgung. Changdeukgung itu letaknya di downtown juga sebelahan banget sebenernya kalo diliat, tapi waktu itu gue turun ke subway lagi naik line 3(orange) terus keluar di stasiun Anguk. Dari itu jalan sedikit sih ke Changdeukgung , tapi sebelumnya gue sempet makan mie dulu setelah exit dari stasiun Anguk. Mienya enak, tapi gue gatau nama tokonya apa. Pokoknya naik tangga keatas, disebelah kiri jalan. 
Changdeukgung punya hawa yang agak beda sama Gyeongbokgung. Kalau di Gyeongbokgung kayak mewah gitu, disini jauh lebih sederhana dengan luas yang lebih besar karena disana ada Secret Gardennya. Tapi gue gamau masuk Secret Gardennya karena gue capek hehehe.Harga tiket masuknya KRW3,000. dan kita udah puas keliling di dalem situ, tanpa Secret Garden.





3. Jongmyo Shrine
Jongmyo shire adalah kuil tempat penguburan eh bukan penguburan sih ya, tapi tempat bersemayamnya raja-raja Korea sejak jaman dahulu kala. Gue ga jelas sih berapa raja yang abunya disimpen didalem situ, tapi kayaknya kalo ga salah untuk bentuk kuil yang besar ada 44 raja yang kecil 16 kalo ga salah ya, Awal gue mau ke Jongmyo shrine ini adalah karena gue kira Jongmyo ini adalah Jogyesa -_- dan ternyata gue salah banget.
Kuil ini sangat suci, karena berhubungan sama arwah dan raja-raja terkenal dimasanya. Bahkan lo jalan didalemnya aja ada papan peringatan buat "spirit' . Masuk kesitu kira-kira bayar KRW1,500-2,000 . cukup murah dan untuk masuk kedalam musti pake Pawang gt sih kayaknya, eh bukan sih penunjuk jalan. Mereka akan ngejelasin kita harus lewat mana jalan, sejarahnya, tempat-tempat yang bisa kita datengin atau engga. Jadi disini harus agak jaga sikap sih, sama aja kalo kita ke kuburan gitu. Harus hormat juga, karena yang bersemanyam disana itu isinya raja-raja. 











4. Buckcon Hanok Village
Nah ini gue sampe sekarang ga ngerti dimana desa tradisionalnya, karena gue nyari gitu dan cuman ada beberapa rumah yang begitu. Sampe gue naik turun lembah di desa itu juga cuman satu dua gitu yang rumahnya masih tradisional. Jadi gue gatau pastinya dimana desa ini.
Yang gue dapet cuman bentuk rumah tradisional dideket istana Changdeokgung , dan satu rumah yang ada disekitar tanjakan itu. Udah capek terus nyasar terus ga nemu,huaaaa. Cuman sih kayaknya bener maksudnya adalah rumah-rumah seperti gambar disamping ini yang dimaksud villagenya....sebenernya agak sedikit tertipu, gue kira kayak village apaan hehehe
















5. Insa Dong
Jalan terakhir hari itu adalah ke Insa-dong, disana adalah tempat banyak orang berjualan barang-barang oleh-oleh dan barang-barang tradisional korea. Tapi, pas gue kesana, harganya mahal-mahal. (rata-rata emang diKorea itu mahal T.T) jadi gue cuman jalan aja dari ujung ke ujung, dan akhirnya makan disana. Tapi so far, bagus sih daerahnya, rapi dan bersih gt. Tapi kalo buat balik kesana lagi hmmmmmm...kayaknya gamau cari yang lain aja heheheh.
Disini juga banyak daerah penginapan dan makan daerah makanan, banyak kafe-kafe yang menarik untuk dikunjungi.
Makanan -makanan khas korea banyak ditawarkan disana. Cuman karena dasarnya gue ga suka makanan Korea, jadi sembari lewat aja deh hehehe.

Berakhirlah hari pertama menjelajah Seoul, dengan manja dan kecapean gue kembali ke Guesthouse lagi, tidur sampe pagi :D























Komentar

Postingan Populer